Kenali Burung Kuntul, Yuk!
Burung Kuntul, burung yang memiliki ciri kaki panjang dengan warna hitam, gelap, berbulu putih bersih, dan memiliki tubuh yang agak besar dibandingkan dengan burung lainnya.
Ia memiliki keunikan, di mana mencari makan di lahan yang basah. Paruh runcing yang dimilikinya dapat digunakan untuk mengambil mangsa dari dalam air dan kakinya yang panjang dengan piawai melangkah di air.
Sebenarnya kalau dilihat secara fisik, burung ini memiliki ukuran 55-56 cm dan bentangan sayapnya bisa mencapai 88-105 cm. Ini adalah salah satu jenis burung air yang menghabiskan sebagian hidupnya berada di perairan atau tempat yang basah.
Kita bisa menjumpai Burung Kuntul di kisaran sungai, sawah, sungai kecil, dan juga di lumpur.
Burung satu ini hidupnya bergerombol, meski demikian mereka tidak pernah berebut makanan dan bisa mencari makan dengan baik.
Cara mencari makan Burung Kuntul sangatlah bervariasi. Ada yang mengawali aktivitas mencari makannya dengan cara melangkah, ada juga yang melakukan aktivitas lainnya saat sedang mematuk mangsa.
Hewan berbulu putih ini sering mencari makan di tempat seperti dataran lumpur, tambat, atau habitat mangrove, karena di sana mereka bisa menemukan banyak ikan, katak, udang, atau juga kepiting.
Mereka memiliki pola unik ketika seang berburu mangsa, biasanya mereka akan mematuk, jika berhasil mendapatkan mangsanya maka ia akan langsung menelannya. Lalu jika gagal, maka mereka akan berhenti 1 kali setiap 10 menit.
Ketika sedang masa berkembangbiak, burung ini akan memunculkan rumbai-rumbai tambahan pada sekitar leher punggung juga dibagian sayapnya. Pada umumnya, musim kawin mereka berawal dari Maret dan diakhiri pada bulan Juli.
Para Burung Kuntul memilih untuk berkembang biak di pohon yang jauh dari aktivitas manusia dan membentuk sarang dengan ranting pohon yang ada. Untuk pengeraman dari telor-telornya, akan membutuhkan waktu 3 minggu. Jumlah telor yang bisa mereka hasilkan kira-kira 2 – 3 telor.
Burung yang dapat makan sepanjang hari ini saat ini tengah terancam oleh perburuan dan juga pemakaian pestisida yang berlebihan. Alih fungsi lahan juga ikut membuat burung ini kehilangan habitat mereka.
Burung Kuntul sendiri merupakan burung yang sangat berperan penting terhadap rantai makanan. Itulah kenapa hewan ini dianggap sebagai salah satu komponen untuk menyeimbangkan lingkungan. Kalau burung Kuntul sampai punah, ini akan sangat mengganggu kestabilan yang ada di ekosistem, terutama di hutan mangrove.
Hal ini karena Burung Kuntul yang bisa makan sepanjang hari, itu membuatnya bisa mengontrol populasi yang ada di habitatnya. Dengan demikian mereka bisa menjadi bio indikator untuk lingkungan yang ada di sekitar mereka.
Burung yang masuk ke dalam Ordo Ciconiiformers dan family Ardeidae ini bisa ditemukan di seluruh belahan dunia, sebut saja seperti di Eropa, Australia, Afrika, Asia, dan juga di Indonesia.
Kini dari 24 spesies family Ardeidae, setengahnya sudah menjadi burung yang dilindungi. Hal ini tertera pada Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1999 mengenai pengawetan jenis tumbuhan dan satwa.
Nah, itulah beberapa hal mengenai Burung Kuntul, burung yang mirip dengan burung Bangau. Burung satu ini mungkin kini sulit untuk bisa kita temui, itulah sebabnya sekarang kita harus mulai untuk memerhatikan lingkungan dengan tidak menghabiskan lahan tempat tinggal hewan-hewan untuk kepuasan diri kita sendiri.
Jika tidak mulai dari diri kita sendiri, siapa lagi yang mau memulai?