Jenis Burung yang Mudah Dipelihara

Jenis Burung Yang Dipelihara Manusia

Burung adalah salah satu hewan yang cukup favorit dan populer untuk dipelihara. Banyak sekali jenis yang mudah dipelihara dan jinak pada manusia. Ada burung yang didapatkan dari alam liar, namun tidak sedikit pula yang mendapatkannya dari hasil penangkaran.

Setidaknya cara merawat mereka tidak jauh berbeda. Dibutuhkan perhatian dan perawatan khusus serta rasa cinta untuk memelihara burung-burung tersebut.

Bagi Anda yang sekarang sedang berminat untuk memelihara hewan, berikut ini adalah jenis burung yang mudah dipelihara dan jinak pada pemiliknya. Diantaranya adalah :

1. Burung Lovebird

Burung jinak pertama adalah jenis lovebird. Jenis burung yang satu ini disukai karena suaranya yang bagus dan sangat menyenangkan. Di samping itu, burung lovebird termasuk burung yang mudah akrab apalagi jika dipelihara sejak kecil.

Lovebird memiliki warna-warni bulu yang mencolok namun sangat menarik dipandang mata. Sangat menyenangkan sekali memiliki burung indah ini di dalam rumah. Lovebird adalah jenis burung cantik dan bersuara merdu.

2. Burung Parkit

Burung yang berbulu indah dan unik, mungkin burung parkit adalah salah satunya. Burung yang satu ini memiliki warna sayap dan tubuh yang sangat menarik. Banyak orang yang jatuh cinta dan menyukai warna-warninya.

Parkit termasuk burung yang hidup berkoloni. Anda bisa menempatkan beberapa burung dalam satu kandang supaya sifat koloni mereka tidak hilang. Hal ini juga bertujuan supaya mereka merasa nyaman dan tenang.

3.Burung Pleci

urung pleci memiliki fisik yang imut, kecil dan lucu. Selain itu, burung pleci juga merupakan salah satu burung yang memiliki kicau indah. Sangat menyenangkan sekali mendengar kicauan pleci di pagi hari yang cerah.

4. Burung Perkutut

Salah satu dari jenis burung yang mudah dipelihara dan jinak adalah burung perkutut. Apalagi jika Anda memeliharanya sejak kecil, mereka pasti akan sangat mengenal pemiliknya.

Burung perkutut memiliki insting yang kuat. Mereka akan mencoba melindungi pemiliknya jika dirasakan ada tanda bahaya. Ini adalah salah satu kelebihan memelihara perkutut.

5. Burung Merpati

Burung merpati adalah burung yang menjadi peliharaan sejak jaman dahulu. Jenis burung ini sangat jinak sekali dan bahkan bisa dilepaskan ke alam bebas. Mereka akan tetap kembali ke sarang pemiliknya.

Itulah beberapa jenis burung yang mudah dipelihara dan jinak kepada pemiliknya. Setiap burung memiliki kelebihan dan keunggulan tersendiri. Ada yang suka mengoceh, ada yang bulunya menarik dan lain sebagainya.

Supaya bisa mendapatkan hewan peliharaan yang menyenangkan dan membanggakan, Anda pun harus merawat dan memeliharanya dengan tepat. Pastikan kesehatannya selalu terjaga.

Burung Terbesar Yang Masih Hidup Sampai Saat Ini

Burung yakni salah satu ragam hewan yang sangat menarik untuk diamati. Banyak ragam burung mempunyai bulu berwarna-warni yang cantik. Ada juga burung yang dapat berkicau dengan merdunya.

Selain itu, ada burung yang dapat membuat kita terpukau dengan kecakapan terbangnya. Nah, kali ini kita akan melihat salah satu aspek menakjubkan dari burung, yakni ukurannya.

1. Burung unta

Tinggi burung ini menempuh 2,7 meter dan berat optimal 156 kg. Burung unta memang gak dapat terbang, tapi mereka yakni hewan berkaki dua tercepat di dunia dengan kecepatan lari menempuh 70 km/jam.

Fakta unik lain yang dimiliki burung unta yakni mereka mempunyai mata berdiameter 5 cm, terbesar di antara semua hewan darat. Telor mereka bahkan telah pasti yakni telur terbesar di dunia dengan panjang 13 cm dan berat 1,5 kg. Plus, seperti unta, mereka punya kecakapan bertahan dalam situasi ekstrem lingkungan yang panas dan kering.

2. Burung unta somalia

Pada 2014, disepakati bahwa burung unta somalia (Struthio molybdophanes) yakni spesies yang berbeda dengan burung unta. Perbedaan utama dari penampilan keduanya yakni burung hantu somalia mempunyai leher yang cenderung berwarna kebiruan sehingga kadang disebut juga burung unta berleher biru.

Sementara, secara ukuran, burung unta somalia hampir serupa dengan burung unta, tapi biasanya lebih kecil sehingga menjadi spesies burung terbesar kedua di dunia.

3. Kasuari selatan

Mereka disebut kasuari selatan sebab habitatnya yang berada di sebelah selatan Papua Nugini hingga ke Australia. Ada dua lagi spesies kasuari yang lain, tapi kasuari selatan yakni spesies terbesar. Kasuari selatan dapat menempuh tinggi 1,7 m dan berat 76 kilogram, selain besar, kasuari juga yakni salah satu burung yang paling berbahaya di dunia.

Kakinya yang kuat diperlengkapi kuku besar dan tajam yang dapat diaplikasikan menyerang pengganggu. Hati-hati terhadap burung ini sebab serangannya dapat berpengaruh fatal!

4. Penguin kaisar

Burung yang berada di urutan keenam yakni spesies penguin terbesar di dunia, yakni penguin kaisar (Aptenodytes forsteri). Penguin ini dapat mempunyai bobot hingga 40 kg, meski tinggi mereka dapat menempuh 1,1 meter. Mereka hidup di Antarktika, tempat ekstrem dengan temperatur udara yang dapat menempuh minus 60 derajat Celsius.

Selain mampu bertahan di situasi ekstrem tersebut, penguin kaisar juga menakjubkan sebab yakni burung penyelam terdalam di dunia. Demi mencari makanan, mereka dapat menyelam hingga kedalaman lebih dari 550 meter! Mereka juga dapat bertahan di dalam air hingga 20 menit lamanya.

5. Elang Harpy

Burung ini diberikan nama dari burung mitologi Yunani kuno yakni Harpy, makhluk berkepala dan berbadan manusia tapi mempunyai sayap laksana burung. Elang harpy yakni satu dari sebagian burung terbesar di Bumi.

Seekor elang harpy betina dewasa dapat mempunyai berat hingga 9 kilogram dan jantan tumbuh hingga 5,4 kg. Sebagai perbandingan, elang gundul [Haliaeetus leucocephalus] yang yakni lambang negara AS, ‘hanya’ mempunyai berat hingga 6 kg.

Elang harpy mampu terbang melintasi benua Amerika Selatan, berperawakan tinggi dengan lebar sayap 2 meter. Dikala berburu mangsa, seperti landak, rusa dan opossum, elang ini terbang menukik dengan kecepatan 80 kilometer per jam dan mengaplikasikan cakar sepanjang 13 sentimeter untuk memberikan pukulan fatal pada mangsanya.

Cantik Nan Indah, 7 Burung Tercantik Asli Khas Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat luas. Alamnya tidak pernah bosan untuk menceritakan keindahannya. Selain banyak pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang bisa tumbuh di negara ini. Banyak sekali spesies hewan dan tumbuhan endemik yang hanya ditemukan di negara kita tercinta ini. Wilayah hutan yang hijau pun masih sangat luas untuk dijelajahi. Salah satu yang menjadi primadona ialah berbagai jenis burung yang sangat cantik yang tinggal di Indonesia.

Maka tak hera banyak wisatawan dan ilmuman dari belahan dunia lain berbondong-bondong datang ke Indonesia. Hanya karena ingin menikmati keindahan alam yang ada di Indonesia. Selain itu juga, para peneliti juga tertarik mempelajari keindahan burung-burung khas Indonesia ini. Namun sayangnya, banyak hewanhewan yang indah termasuk burung-burung asli Indonesia yang terancam punah. Pemerintah pun telah gencar berupaya dalam melindungi flora dan fauna yang ada di alam negeri ini.

Baca Lain↓↓↓

Mengapa Burung Beo Bisa Bernyanyi dan Menirukan Suara Manusia?

Maka dari itu, pemerintah berupaya dan mengeluarkan berbagai macam peraturan perundang-undangan yang sangat ketat bagi para pelaku pemburu liar. Tujuannya ialah untuk melestarikan keindahan alam dan setiap spesies makhluk hidup yang ada.

Penasaran dengan berbagai macam jenis burung asli Indonesia. Pada artikel ini kami telah merangkum dari berbagai sumber terpercaya. Berikut 7 Burung Tercantik Asli Khas Indonesia yang menjadi perhatian dunia.

 

1. Jalak Bali

Burung ini dengan nama Latin Leucopsar rothschildi adalah jenis burung pengicau yang hanya bisa ditemukan di daerah barat Pulau Bali. Jalak Bali sendiri memiliki bulu berwarna putih bersih dengan ukuran tubuh mencapai 25 cm dan berat hingga 108 gram. Pada bagian pelupuk matanya memiliki warna biru tua dengan paruh yang berwarna kekuningan. Burung Jalak Bali ditetapkan sebagai lambang ikonik fauna Provinsi Bali pada tahun 1991.

2. Gelatik jawa

Jenis burung satu ini termasuk burung pengicau endemik yang berasal dari Pulau Jawa. Nama latin burung ini ialah Paddi oryzivora, merupakan jenis burung herbivora. Makanan utamanya ialah biji-bijian, terutama biji padi. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Panjang tubuh Gelatik dewasa bisa mencapai 15 cm. Ciri khas burung ini ialah memiliki warna tubuh abu-abu, perut cokelat kemerahan, kaki merah muda, dan lingkaran merah di sekitaran mata.

3. Merak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Merak merupakan salah satu jenis burung yang dikategorikan tidak dapat terbang dan sebagian hidupnya dihabiskan di tanah. Merak di Indonesia adalah jenis merak hijau (Pavo muticus) yang banyak ditemukan di Taman Nasional Baluran. Merak jantan dan betina memiliki morfologi yang sedikit berbeda, merak jantan memiliki ekor yang lebih panjang dan indah dibandingkan merak betina. Ekor ini berfungsi untuk menarik perhatian betina saat musim kawin tiba.

4. Cendrawasih

Burung cendrawasih (Paradisaea sp.) adalah spesies burung asli tanah Papua yang keindahannya sudah tak diragukan lagi. Bahkan masyarakat asing menyebutnya sebagai bird of paradise karena keindahannya dapat memukau mata. Di Papua terdapat beberapa jenis cendrawasih yang memiliki ciri morofologi berbeda. Warna bulu yang mencolok biasanya perpaduan antara warna cokelat, kuning, putih, hitam, hijau, ungu, biru, merah dan jingga.

5. Kasuari

Burung ini tergolong suku Casuariidae yang hanya memiliki tiga jenis spesies di dunia. Kasuari hanya dapat ditemukan di Papua dan Australia. Sama seperti merak, kasuari adalah burung tanah yang tidak bisa terbang. Berukuran sangat besar dengan warna bulu hitam dengan leher kebiruan membuat burung ini sangat indah dipandang mata. Dibalik keidahannya, kasuari tergolong burung yang berbahaya karena sangat agresif dan memiliki cakar yang cukup tajam untuk merobek kulit manusia.

6. Enggang

Enggang adalah jenis burung yang masuk dalam famili Bucerotidae yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia yaitu Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Masyarakat lokal sering menyebut enggang dengan nama lain seperti Rangkong, Julang, dan Kangkareng. Enggang termasuk jenis burung omnivora yang memakan buah, kelelawar, tikus, dan hewan-hewan kecil lainnya. Keindahan enggang terletak pada paruhnya yang besar dan berwarna terang.

7. Maleo

Maleo (Macrocephalon maleo) merupakan spesies burung yang didominasi warna hitam dan putih. Bagian mata maleo dikelilingi oleh lingkaran kuning yang mencolok. Keunikan maleo terletak pada kepalanya yang memiliki tanduk atau jambul yang berwarna hitam. Maleo tidak mengerami telurnya, saat bertelur maleo akan menggali lubang di tanah untuk meletakkan telurnya. Maleo kecil setelah menetas sudah ditumbuhi bulu dan dapat langsung terbang. Maleo hanya dapat ditemukan di Papua, Indonesia.

Demikianlah artikel 7 Burung Tercantik Asli Khas Indonesia semoga bermanfaat. Tetap ikuti kami, sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Fakta Unik Burung Flaminggo Yang Jarang Diketahui

Fakta Unik Burung Flaminggo – Flamingo familiar dengan ciri khas leher dan kaki yang panjang. Burung Flamingo juga mempunyai paruh panjang dan warna tubuh yang cantik untuk diamati.

Maka dari itu Flamingo menjadi salah satu binatang yang paling banyak dijadikan kartun favorit gadis perempuan. Melainkan di balik cover-nya yang mungil Flamingo menyimpan fakta menarik ini lho!

Fakta Unik Burung Flaminggo

1. Memiliki nama lain burung api alias fire bird

Bertubuh cantik tak membuat flamingo selamanya mempunyai julukan yang cantik pula. Kongkritnya flamingo mempunyai nama lain fire bird yang berarti burung api. Kok bisa? Yap, sebab nama flamingo berasal dari Bahasa Spanyol ‘flamenco’ yang berarti api. Kata itu diambil berdasarkan warna pink mencolok yang dimiliki oleh flamingo.

2. Flamingo terdiri dari banyak tipe

Jika kau hanya mengenal flamingo yang bewarna pink saja, artinya kau kurang up to date nih. Sebab flamingo sesungguhnya terdiri dari 6 tipe spesies yang berbeda. Diantaranya adalah The greater flamingo, Chilean flamingo, Lesser flamingo, Caribbean flamingo, Andean flamingo dan Puna flamingo. Warna pink, putih dan lainnya dalam tubuh flamingo timbul sebab mereka umumnya memakan ganggang dan krustasea yang mengandung pigmen karotenoid, sehingga bisa menular ke bulu mereka.

3. Flamingo mempunyai darah dan lendir bewarna pink

Karotenoid yang tersebar dalam tubuh flamingo bukan hanya timbul di bagian bulunya saja, tapi zat itu menyatu pula dengan warna darah flamingo. Para flamingo betina yang baru mempunyai anak memberi makan seketika dari mulut mereka. Flamingo dewasa ini menciptakan lendir yang mempunyai fungsi seperti susu dan ini  juga bewarna merah muda.

4. Tubuh flamingo bisa berubah warna dikala akhir musim kawin

Bagus flamingo jantan maupun betina bisa memberi makan anak mereka dengan susu yang dijadikan dari lendir mereka. Cairan yang bewarna pink tersebut sepenuhnya dikasih terhadap sang anak sehingga warna pink flamingo dewasa memudar menjadi putih sampai keabuan. Para ilmuwan menemukan memang pada sebagian spesies flamingo tertentu kadar karoteneoidnya berbeda sehingga hal seperti tadi wajar terjadi.

5. Warna pink paling mencolok adalah lambang flamingo terkuat

Semakin pink dan mencolok warna merah muda yang dimiliki oleh seekor flamingo mengistilahkan statusnya yang semakin tinggi di koloni. Ini menandakan bahwa flamingo berambut pink pekat paling andal dalam mencari makanan. Dari makanan tadi anak-anak flamingo yang terlahir dengan tubuh putih akan bertransformasi menjadi berambut merah muda sebab kadar karotenoid yang dikonsumsinya semenjak baru lahir.

Nah itulah Fakta Unik Burung Flaminggo yang banyak tidak diketahui oleh banyak orang, selain itu ketahui juga Fakta Burung Hantu yang jarang diketahui.

Burung Sudah Punah: South Island kōkako

Kōkako Pulau Selatan (Callaeas cinereus) adalah burung hutan yang kemungkinan punah yang endemik di Pulau Selatan Selandia Baru. Tidak seperti kerabat dekatnya di North Island, kōkako memiliki sebagian besar pial berwarna jingga, dengan hanya sebagian kecil berwarna biru di pangkalnya, dan juga dikenal sebagai gagak pial jingga (meskipun bukan corvida). Penampakan terakhir yang diterima pada tahun 2007 adalah yang pertama dianggap asli sejak tahun 1967, meskipun ada beberapa laporan lain yang tidak diautentikasi.

Kōkako pertama kali dijelaskan oleh naturalis Jerman Johann Friedrich Gmelin pada tahun 1788 sebagai Glaucopis cinerea, dari bahasa Latin cinereus (“abu-abu”). Untuk beberapa waktu, burung Pulau Utara dan Pulau Selatan dianggap sebagai subspesies Callaeas cinerea, tetapi sejak 2001 burung Pulau Utara telah secara resmi diakui sebagai C. wilsoni, dan bukti genetik menegaskan perbedaan mereka dalam judi bola resmi dan terpercaya. Meskipun genus Callaeas adalah maskulin, spesies julukan cinerea tidak cocok untuk maskulin, meskipun beberapa penulis berpendapat bahwa itu harus.

Seperti kōkako Pulau Utara, ini adalah burung abu-abu batu tulis dengan kaki panjang dan topeng hitam kecil Reischek menganggap bulunya sedikit lebih ringan daripada spesies Pulau Utara. Pial-pialnya berwarna oranye dengan dasar biru tua; burung muda memiliki pial yang jauh lebih ringan. Tampaknya spesies ini menghabiskan lebih banyak waktu di darat daripada spesies di Pulau Utara, tetapi menjadi penerbang yang lebih baik.

Penjelajah awal Charlie Douglas mendeskripsikan panggilan kōkako South Island: “Nada mereka sangat sedikit, tapi nada mereka yang paling manis dan paling lembut yang pernah saya dengar dihasilkan oleh burung.” Berdasarkan catatan yang ada, telur kōkako South Island lebih besar dari telur mereka.

Pada saat pemukiman Eropa, kōkako Pulau Selatan ditemukan di Pantai Barat dari barat laut Nelson ke Fiordland, serta Pulau Stewart, Semenanjung Banks, dan Catlins. Tulang subfosil menunjukkan bahwa mereka sebelumnya ditemukan di seluruh Pulau Selatan, tetapi pembakaran hutan oleh orang Polinesia menghilangkannya dari hutan dataran rendah timur yang kering.

Predator mamalia yang diperkenalkan dan penebangan hutan oleh para pemukim mengurangi jumlah mereka lebih jauh: pada tahun 1900 burung itu tidak umum di Pulau Selatan dan Pulau Stewart, dan hampir punah pada tahun 1960. Kerentanannya dibandingkan dengan spesies Pulau Utara mungkin karena mereka mencari makan dan bersarang di dekat tanah.

Kōkako Pulau Selatan secara resmi dinyatakan punah oleh Departemen Konservasi pada tahun 2007, seperti yang telah terjadi 40 tahun sejak penampakan terakhir yang dikonfirmasi di Gunung Aspiring pada tahun 1967. Pada November 2013, bagaimanapun, Ornithological Society of New Zealand menerima sebagai asli penampakan yang dilaporkan oleh dua orang di dekat Reefton pada tahun 2007, dan mengubah status Klasifikasi Ancaman Selandia Baru burung dari “punah” menjadi “data kekurangan”. Sebelas penampakan lain dari tahun 1990 hingga 2008 dianggap hanya “mungkin” atau “mungkin”.

Seharusnya bulu kōkako ditemukan pada tahun 1995, tetapi pemeriksaan oleh para ilmuwan di Museum Nasional menunjukkan bahwa itu berasal dari burung hitam. Penampakan yang belum dikonfirmasi dari Pulau Selatan kōkako dan laporan panggilan terus berlanjut, tetapi tidak ada sisa-sisa, bulu, kotoran, video, atau foto terbaru yang dikonfirmasi. Status IUCN Red List untuk spesies ini, pada tahun 2016, Sangat Terancam Punah (Kemungkinan Punah). Penampakan terbaru yang belum dikonfirmasi terjadi pada November 2018, di Heaphy Track di Taman Nasional Kahurangi.