Perilaku Unik Burung Endemik Seriwang Nusa Tenggara
Seriwang nusa tenggara [Terpsiphone floris] merupakan burung mungil nan cantik endemik kawasan Nusa Tenggara. Artinya, cuma bisa dijumpai di Pulau Sumbawa, Flores, Alor, dan Sumba. Sebelumnya, burung ini tergabung bersama jenis seriwang asia [Terpsiphone affinis], tetapi dipisah sebagai jenis yang berbeda. jenis ini menghuni hutan dan tepiannya tidak melebihi ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut [mdpl].
Seriwang nusa tenggara adalah jenis yang aktif berkicau pas terbang dan berubah dari satu tajuk pohon ke pohon lain. Sang jantan, punya ekor panjang berwarna putih bersama bagian kepala hitam. Betina berbulu cokelat merah-karat bersama ekor lebih pendek. Saat terbang, keduanya sering berpasangan.
Namun, jenis yang sering disebut burung tali pocong ini, tidak lepas dari ancaman perburuan di alam. Para penghobi burung marak pelihara dan tawarkan jenis ini di group sarana sosial Facebook. Terlebih, statusnya tidak dilindungi dalam Peraturan Menteri LHK No. P 106 tahun 2018 berkenaan berkenaan Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
Keunikan kawasan Nusa Tenggara tak cuma nampak slot terbaru dari bentang alam bersama pulau kecil eksotiknya, tetapi termasuk terhadap keanekaragaman hayatinya. Terutama, jenis burung yang indah dan khas.
Sebut saja seriwang nusa tenggara [Terpsiphone floris]. Burung mungil nan cantik ini merupakan endemik kawasan Nusa Tenggara. Artinya, cuma bisa dijumpai di Pulau Sumbawa, Flores, Alor, dan Sumba.
Seriwang nusa tenggara adalah jenis yang aktif berkicau pas terbang dan berubah dari satu tajuk pohon ke pohon lain. Ia lumayan sensitif bersama kehadiran manusia, tetapi kehadirannya lumayan enteng dikenali.
Sang jantan, punya ekor panjang berwarna putih bersama bagian kepala hitam. Betina berbulu cokelat merah-karat bersama ekor lebih pendek. Saat terbang, keduanya sering berpasangan.
Di Pulau Sumba, penduduk Sumba Timur menyebut burung ini “kanuhu”. Menurut Marthen, tokoh rutinitas Desa Persiapan Wotubokul, Kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur, energi magis burung ini terpancar dalam budaya Sumba.
“Bagi kami, kecuali kanuhu hinggap di pohon pekarangan rumah atau kebun, berarti dapat ada keberuntungan bagi pemilik rumah/kebun itu,” ujarnya, baru-baru ini.
Mengintip prilaku di sarang
Kecantikan seriwang nusa tenggara jadi energi tarik birdwatcher untuk baccarat online datang ke Pulau Sumba.
Jenis ini menganyam sarangnya dari campuran rumput dan ranting kecil, berwujud bulat. Tangkai pohon digunakan sebagai sandaran atau topangan sarang.
Setelah betina bertelur, pejantan dapat bergantian bersama betina melindungi dan mengerami telur dari ancaman predator.
Saat mengeram selesai, kekompakan jantan dan betina semakin terlihat. Anakan yang baru netas, diberi makan oleh keduanya selama hari. Mereka bergantian mencari makan untuk sang anak, tetapi tetap berhati-hati bersama suasana di luar sarang.
Selagi pejantan mencari makan, betina berada di kurang lebih sarang. Begitu pula sebaliknya, jantan melindungi sarang pas betina pergi mencari makan.
Ancaman dan tren populasi
Berdasarkan International Union for Conservation of Nature [IUCN], standing konservasi seriwang nusa tenggara adalah Least Concern atau Berisiko Rendah bersama tren populasi stabil.
Namun, jenis yang sering disebut burung tali pocong ini, tidak lepas dari ancaman perburuan di alam. Para penghobi burung marak pelihara dan tawarkan jenis ini di group sarana sosial Facebook.
Terlebih statusnya tidak dilindungi dalam Peraturan Menteri LHK No. P 106 tahun 2018 berkenaan berkenaan Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.